Pengenalan Olahraga Arus Deras

Olahraga Arus Deras (ORAD) atau yang kita kenal dengan arung jeram merupakan suatu aktivitas pengarungan sungai berjeram/riam dengan menggunakan perahu karet, kayak, atau canoe serta dayung sebagai pengayuh. Aktivitas yang akhir-akhir ini semakin menarik minat para pemakai baik dari kalangan pencinta alam maupun kalangan umum, sebenarnya mempunyai potensi kecelakaan yang paling tinggi dalam dunia olahraga. Tapi apabila dikerjakan dengan prosedur, pengetahuan dan keahlian memadai akan berubah menjadi kegiatan yang sangat menarik dan menantang. Keahlian dan kemampuan mengarungi sungai dengan benar sangat bergantung kepada frekuensi latihan dan jam terbang mengarungi sungai itu sendiri. Kalau untuk menjadi pengarung yang handal selain syarat diatas, juga dibutuhkan pemahaman dan penguasaan keadaan darurat yang terjadi di sungai dan tindakan penanggulangannya (safety and rescue).
Selain itu pemahaman tentang sungai baik proses pembentukan, sifat-sifat, dan bentukan lain yang ada di sepanjang sungai harus kita kuasai pula untuk meningkatkan kenyamanan pengarungan sungai yang kita lakukan. Dan yang tak kalah penting harus kita selalu ingat adalah ketika pengarungan sungai, baik yang berhubungan dengan alam sekitar sungai, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat sepanjang sungai yang kita arungi.

SUNGAI
Pengetahuan yang lebih mendalam tentang pembentukan sungai tidak akan kita bahas di sini karena hal itu sangat luas dan dapat siswa ketahui dalam ilmu geomorfologi lebih lanjut, tetapi hal-hal yang berkaitan lebih lanjut akan kita uraikan di sini akan bermanfaat dalam pengarungan sungai.

Debit Sungai
Adalah besarnya aliran sungai per satuan waktu. Besar kecilnya debit sungai sangat penting kita ketahui, karena hal ini berhubungan langsung dengan pengarungan sungai yang akan kita lakukan. Besar kecilnya debit sungai ini dipengaruhi oleh :

1. Volume air
Volume air adalah banyaknya/isi air yang kita hitung dalam tiga dimensi satuan pengukuran (meter3). Cara praktis dapat kita ketahui dengan melihat tinggi permukaan air dan disesuaikan dengan lebar sungai, atau dengan meminta informasi pada dinas perairan setempat, sehingga dapat kita pastikan apakah sungai tersebut layak atau tidak untuk kita arungi dan waktu yang tempat untuk pengarungan yang aman.

2. Kemiringan Sungai
Kemiringan atau gradient sungai berpengaruh terhadap tingkat kecepatan aliran sungai, yang menunjukkan nilai rata-rtata penurunan sungai sepanjang jarak tertentu (m atau km). Sungai dengan kemiringan sampai dengan 15 m/km mempunyai aliran yang pelan dan mudah untuk diarungi, sedangkan diatas 40 m/km alirannya cepat dan berbahaya untuk diarungi.

Arus Sungai
Adalah arah yang dituju aliran air yang disebabkan perbedaan tinggi. Kecepatan aliran tergantung pada gradient dan ukuran sungai. Dengan volume yang sama, ukuran sungai yang lebih sempit atau gradient yang lebih besar akan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sungai yang memiliki ukuran yang lebih lebar atau gradient yang lebih kecil. Selain air, sungai juga dipenuhi oleh materi air, misal batuan yang memiliki komposisi terbesar. Keberadaan batu ini sangat mempengaruhi aliran air yang ada dan menyebabkan air terbelah dan membentuk suatu alur menyerupai huruf V.

Sedangkan macam-macam arus yang ada adalah :
1. Arus utama (mainstream)
Merupakan arus yang paling besar jika semua arus dibagi menjadi beberapa aliran dan merupakan bagian yang palingmudah dikenali. Dengan kondisi ini arus utama memiliki kekuatan yang paling besar dan terlihat berupa lidah yang paling besar. Pada sungai yang lurus, arus utama biasanya terletak di bagian tengah dan pada belokan sungai arus ini berada pada sisi luar sungai yang disebabkan adanya gaya sentrifugal. Dalam pengarungan sungai, arus utama ini biasanya dipilih sebagai jalur utama karena arusnya yang paling cepat dan besar yang akan mempercepat lagi perahu.

2. Gelombang berdiri (Standing Wave)
Biasa terda[pat pada akhir lidah air. Gelombang ini terjadi karena benturan arus kuat di permukaan dengan artus lambat yang mengalir datar di bawahnya yang menyebabkan air naik membentuk gelombang ke atas secara tetap. Bentukan ini berangkai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Gelombang dengan tinggi 3 meter disebut haystack. Gelombang dengan puncak yang curam dan terpecah dibagian puncaknya memiliki daya balik yang tinggi dan sangat berbahaya, sedangkan yang meimiliki puncak yang relatif datar/tumpul merupakan jalur yang aman.

3. Arus balik (Reversal)
 
Adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis menyebabkan arus berputar ke atas yang biasa kita sebut hole. Bidang jatuh yang cukup vertikal akan menyebabkan arus putar dari bawah dengan daya putar yang lebih kuat dari yang biasa yang disebut Hydrolic.

Pada dasar sungai yang cukup terjal tetapi dasarnya yang tiba-tiba landai menyebabkan arus kuat tertahan dan berbalik membentuk putaran di atasnya yang disebut Back Curling. Semua arus jenis ini menyebabkan perahu terhenti bahkan jika cukup besar akan menyebabkan perahu terbaik atau tersedot ke dalam. Lebih baik menghindari arus ini, tetapi jika sudah terlanjur usahakan perahu dalam kondisi lurus dan dayung maju dalamdalam agar mencapai arus maju di dalam sungai sehingga dapat segera keluar dari arus balik tersebut.

4. Arus Eddy’s

Biasa terbentuk dibalik batu atau tikungan dimana air berhenti dan berbalik arah ke hulu membentuk suatu pusaran.putaran yang cukup kuat akan menjadi putaran turbulensi yang berbahaya karena dapat menyebabkan perahu berputar-putar dan terbalik, tapi untuk arus yang tidak kuat, arus ini sangat bermanfaat untuk tempat istirahat, tempat penyelamatan, dan tempat untuk mengamati jalur di depan sebelum menentukan manuver berikutnya. Bentukan-Bentukan Lain Adalah material lain selain air yang terdapat di sepanjang sungai, yakni :
1. Batuan (rock, boulder)
Letak batuan yang tidak teratur menimbulkan variasi aliran pada sungai yang membutuhkan kemampuan manuver untuk melaluinya. Batu yang cukup besar dan menyembul keluar permukaan dapat menyebabkan perahu tersangkut (Wrapped).

2. Undercut
Terdapat di tikungan sungai karena terkikisnya dinding sungai hingga membentuk suatu rongga. Dalam rongga yang cukup besar akan menyebabkan arus berpusar yang menyebabkan benda yang masuk ke dalamnya sulit untuk muncul lagi.

3. Hambatan (Strainer)
Adalah rintangan yang berupa pohon tumbang di atas aliran sungai yang akan menyebabkan perahu tersangkut.

4. Penyempitan Sungai (Contriction, bottleneck)
Arus akan mengalir cepat pada daerah ini, sehingga laju perahu menjadi bertambah cepat dari yang kita kehendaki dan akan menyulitkan pengarungan.

5. Pendangkalan Sungai (Shallows)
Sungai yang dangkal biasa terjadi karena pelebaran sungai sehingga perahu tidak bisa lewat karena perahu akan tersangkut dasar sungai.

6. Reruntuhan batu /tebing

JERAM
Jeram Adalah bagian aliran sungai yang beraliran cepat diantara batuan atau hambatan yang membentuk turbulensi atau arus balik, merupakan bagian yang sulit untuk dilewati tetapi disinilah letak tantangan dalam pengarungan sungai. Jeram terbentuk dari perubahan kecepatan dan arah aliran, perbedaan gradient, serta bentukan dasar sungai, perubahan lebar sungai, dan perubahan volume air. Variasi dari kompionen-komponen di atas menyebabkan terbentuknya skala/tingkat kesulitan (grade) jeram. Ada dua sistem yang dipakai dalam arung jeram ini, yakni skala western dari 1-10 yang diperkenalkan oleh Doc Marston penguasa Grand Canyon dan skala internasional dari I- IV.
 



Sumber : DIKTAT Mapala GMS

2 komentar:

  1. Balasan
    1. boleh - boleh saja bro, asalkan dipergunakan utk jalan kebajikan, membela kebenaran dan melindungi org2 trtindas,hee

      Hapus

Next Prev