Survival

Survival adalah suatu usaha untuk mempertahankan hidup pada keadaan yang tidak memungkinkan. Tentu saja keadaan survival ini adalah suatu keadaan yang tidak kita inginkan. Jadi survival sifatnya adalah dalam keadaan terpaksa.
Sebab-sebab terjadinya survival:
1. Keadaan alam (cuaca, keadaan medan)
2. Keadaan makhluk lain disekitar kita(binatang, tumbuhan)
3. Keadaan diri sendiri (mental, fisik, kesehatan)


Menurut versinya survival dibagi dalam tiga bagian:
a. Versi militer
Dalam Versi ini dikenal adanya SERE (survive, evasion, Resistance and escape)
b. Versi petugas khusus
Misalnya : Pilot, nahkoda kapal dan petugas jagawana
c. Versi avounturir

Berdasarkan jenis medannya, survival dibagi atas :
1. Survival darat, meliputi :
a. Survival dipadang pasir (Desert survival)
b. Survival digunung dan dihutan (jungle survival)
c. Survival disalju (Artick/antartick survival)
2. Survival perarian, meliputi :
a. Survival dilaut (Sea survival)
b. Survival disungai atau rawa (Swamp/river survival )

Dalam melaksanakan survival ini ada beberapa hal yang dibutuhkan :
a. Sikap mental,(mental yang mendukung survival)
Seorang survival harus mempunyai sbb:
•    Berdoa demi keselamatan
•    Semangat untuk tetap hidup
•    Kepercayaan diri
•    Mengguakan akal sehat atau dapat berfikir sehat
•    Disiplin dan perencanaan yang matang
•    Kemampuan belajar dari penglaman
•    Pengetahuan tentang alam yang akan dijadikan sebagai tempat kegiatan alam bebas.
b. Pengetahuan
Seorang survivor harus mempunyai pengetahuan yang cukupterutama pengetahuan yang berhubungan erat dengan teknik survival seperti:
  • Pengetahuan membuat trap maupun alat perlindungan
  • Pengetahuan mendapatkan air
  • Pengetahuan cara mendapatkan dan membuat api
  • Pengetahuan orientasi medan
  • Pengetahuan cara mengatasdi gangguan binatang
  • Pengetahuan cara mencari pertolongan

c. Pengalaman dan latihan

d. peralatan
Langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam melaksanakan survival adalah :
1. mengkoordinasikan anggota (jika berkelompok)
2. melakukan pertolongan pertama
3. melihat kemampuan dan keadaan anggota
4. mengadakan orientasi medan
  • mengetahui posisi secara tepat atau perkiraan
  • mengetahui kemungkinan pemukiman penduduk
  • mengetahui jalan keluar secara tepat atau perkiraan
5. mengadakan penjatahan makanan
6. membuat rencana penjatahan makanan
7. berusaha menyambung komuikasi denga luar
8. membuat jejak dan mencari perhatian
9. mendapatkan / mencari pertolongan

Keadan-keadan yang membahayakan dalam survival :
1. ketegangan dan panik
2. karena sengatan sinar matahari :
  • kelelahan panas (heast exaustion)
  • kejang panas
  • sangat panas
  • karena sengatan penyakit (demam disentri)
3. kemerosotan mental
4. bahaya binatang buas
5. keracunan, gejalanya :
•    pusing dan muntah
•    perasaan nyeri dan kejang-kejang perut
•    kadang-kadang mencret
•    jika keracunan sudah berat akan pingsan
6. keletihan yang amat sangat
7. kelaparan
8. kedinginan yang bisa menyebabkan hypothermia

Tanda-tanda hypothermia :
  • Karena merasa dingin dan badan menggigil, reaksi posisi tubuh mendekat kan tangan dan kaki kedada atau melipat tubuh.
  • Nampak bibir dan ujung jari serta telinga dingin dan membiru
  • Bagi yang telahparah, gejalanya yaitu saat ia bicara tidak tentu atau ngelantur

Cara terbaik mengatasi hypothermia :
  1. Mengganti energi melalui metabolisme tubuh,yaitu dengan menjaga agar tetap makan
  2. Membuat perlindungan (shelter) 
  3. Membuat api unggun yang berguna untuk menghangatkan badan,penerangan, pengusir binatang buas dan isyarat.
Membuat tempat perlindungan (shelter)
Maksud membuat bivak adalah untuk melindungi diri dari pengaruh alam,seperti panas dingin,angin dan hujan.Perlindungan ini bisa dibuat dari bahan yang dibawa (misalnya ponco) atau dari alam langsung (misalnya dedaunan,ranting dsb).


Beberapa syarat yang harus diperhatikan apabila membuat bivak, yaitu :
1. jangan membuat bivak ditempat yang merupakan jalannya air atau mungkin akan banjir pada waktu hujan.
2. diatas bivak hendaknya tidak ada pohon atau cabang yang mati sehingga akan membahayakan kalau ranting atau cabang pohon yang mati menimpa bivak.
3. jangan membuatnya disekitar semak-semak yang mungkin merupakan sarang binatang.
4. jangan ditempat yang terkena gangguan alam secara langsung, misalnya ditempat berhembusnya angin secara langsung.

Pembuatan bivak dari bahan yang dibawa, misalnya dapat dari ponco atau plastik. Kegunaan ponco sangat banyak selain untuk jas hujan juga dapat digunakan untuk membuat bivak begitupun dengan plastik selain buat alas tidur juga dapat digunakan buat menampung air, ukuran plastik yang layak adalah 2 x 2 meter atau 2 x 1,5 meter. Membuat bivak dari alam langsung bisa dibuat dari ranting dedaunan, ijuk, rumbia daun palm daun pisang dsb. Yang penting bahan tersbut cukup kuat untuk menahan hujan, dingin atau panas. Bentuk lain yang bisa dimanfaat kan dari alam adalah gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang dari tanah dan sebagainya. Jika memilih gua harus diperhatikan hal-hal dibawah ini :
  1. gua tersebut bukan tempat sarang binatang buas
  2. gua tersebut tidak mengandung racun, cara mengetahuinya adalah dengan memakai obor jika obor tetap menyala maka gua tidak mengandung racun.

Membuat perangkap (trap)
Membuat perangkap merupakan ketrampila yang sangat diperlukan bagi mereka yang gemar berolah raga dialam bebas. Pembuatan trap ini sangat penting sekali bagi survivor, apabila sudah kehabisan bahan makanan. Walaupun mudah pembuatan trap juga harus dilatih setiap saat.
Macam-macam perangkap :
•    perangkap model menggantung (hanging snare)
•    perangkap tali sederhana
•    perangkap lubang penjerat
•    perangkap menimpa
•    kombinasi perangkap lubang dan menimpa

alat-alat yang dibutuhkan :
  1. Pisau
  2. tali/kawat
  3. kayu, dll

Pada pembuatan trap ini perlu mempelajari dan membaca tanda jejak. Gunanya :
  1. mengetahui binatang dan kehidupan disuatu daerah
  2. mengetahui apakah suatu daerah dilalui manusia atau binatang tertentu.
  3. Untuk mencari jalan keluar apabila tersesat dalam perjalanan.

Dari tanda-tanda alam dapat diketahui apakah manusia atau hewan melalui daerah tersebut atau tidak. Hal ini dapat diketahui dari :
o    Kotoran yang tersisa
o    Pohon kecil atau ranting patah atau terinjak atau putus
o    Lumpur atau tanah yang tercecer diatas rerumputan
o    Sisa makanan yang ditinggalkan oleh hewan dan manusia seperti tulang belulang,biji-bijian, kertas dan plastik dll.
o    Binatang yang berkelompok jadi kacau, tidak beraturan dan ribut.

Membaca jejak alami dapat dialkukan dari bekas injakan kaki, tebasan, bunyi-bunyian dan keadaan sekeliling yang mendukung.

Pemanfaatan dan pencarian air
Air merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi manusia.Apalagi bagi orang yang mengadakan gerak yang lama da berat, seperti para pendaki gunung. Kebutuhan air secara normal bagi manusia adalah sebanyak dua liter. Sedangkan paling minimum ialah sebanyak 0,25 liter. Tanpa air biasanya orang bisa bertahan hidup dua atau tiga hari.

Dilihat dari keadaannya air dibagi menjadi :
1. Air yang harus dibersihkan terlebih dahulu
2. Air yang tak perlu dibersihkan

Contoh air yang tak perlu dibersihkan terlebih dahulu :
  • Lubang air (biasanya bercampur dengan lumpur, daun, rantingranting dsb). Pembersihannya dengan cara diendapkan.
  • Air yang menggenang, pembersihannya dengan menyaring,misalnya menggunakan syal,kaos dll.
  • Menggali air dipantai dengan kedalaman 7 meter diatas air pasang. Biasanya air bersih berada diatas air yang asin.

Contoh air yang tak perlu dimurnikan lagi :
  1. Air hujan
  2. Tanaman rambat dan rotan
  3. Air sungai dan mata air yang bersih
  4. Tanaman penampung air,misal kantong semar
  5. Air kelapa
  6. Pada dasar batang bambu
  7. Akar gantung

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan air bagi survivor adalah :
1. Apabila melakukan survival dilaut dan terapung, usahakan tidak mabuk laut, karena akan menyebabkan dehidrasi.
2. Melakukan survival dipantai atau dilaut bila kekurangan air lalu memanfaatkan air laut untuk diminum sangat berbahaya, karena air laut akan meningkatkan dehidrasi dan penguapan air dari tubuh.
3. Kebiasaan merokok bagi survivor akan menyebabkan kehausan dan kekeringan tengorokan.
4. Meminum air seni sangat berbahaya, kecuali sangat terpaksa sekali.
5.Kebiasaan minum alkohol akan menyebabkan mual dan haus bagi survivor,juga akan menghilangkan akal sehat dan rasional.
6. Dalam mengatur makanan harus diseimbangkan dengan persediaan air.
7. Untuk mengatasi rasa haus usahakan agar mulut tetap basah dan lembab dengan cara menelan air liur ataupun mengulum air liur.atau pun mengulum kancing baju.
8. Untuk mengatur dan mengirit air minum,sebelumnya rongga mulut dan tenggorokan dibasahi air secara perlahan, kemudian air dapat diminum langsung.
9. Disiplin dan ketat dalam penggunaan air.

Berikut ini ditunjukan cara membuat tempat dan penampungan air serta memperolehnya dari penguapan tanah.

Pemanfaatan dan pencarian makanan
Survivor dapat bertahan tanpa makanan maksimal dua minggu. Hal ini dibandingkan dengan tanpaair sama sekali.untuk selalu mengganjal perut hendaknya survivor selalu memakan apa saja walaupun sedikit, karena energi dari makanan ini digunakan untuk menggerakan badan.
Menurut sumbernya makanan dapat diperoleh dari :
1. Makanan berasal dari hewan
2. Makanan berasal dari tumbuhan

Beberapa bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan makanan, antara lain :
  1. Batangnya, misal : pohon pisang, pakis, palm, sagu.
  2. Daunnya,misal : selada air, daun singkong, melinjo, dll
  3. Akar/umbinya misal : ubi jalar,talas, dll
  4. Buahnya, misal : arbei, markisa hutan, dll
  5. Dapat dimakan seluruh bagiannya misal : jamur merang.

Patokan umum dalam memakan tumbuhan dari alam :
1. Perhatikan apakah hewan sekiar memakan tumbuhan tersebut, misal apa yang dimakan kera bisa dimakan oleh mausia
2. Hindari dan berhati-hati dengan tumbuhan yang warnanya mencolok, juga buah yang berwarna mencolok
3. Hindari tanaman yang mengeluarkan getah berwarna putih atau seperti sabun, kecuali sudah yakin tidak beracun, seperti sawo, lengkeng, buah pepaya.
4. Tanaman yang akan dimakan dicoba dulu dengan mengoleskan pada kulit tangan atau dicicipi sedikit. Bila terasa gatal atau menyengat sebaiknya jangan dimakan
5. Hindari akanan yang rasanya tidak enak yang juga terasa pahit atau masam
6. Perlu juga memakan makanan yang beraneka jenis. Tujuannya satu jenis racun tidak terakumulasi dan dengan berbagai macam jenis, racunnya akan saling menetralkan.

Tujuan memasak bagi survivor adalah :
1. Mengadakan netralisasi bahan makanan dari kemungkinan penyakit atau keracunan.
2. Membuat makanan mudah dicerna dan di kunyah
3. Untuk memanfaatkan air dari daun atau akar suatu tanaman (misalnya untuk ramuan obat)
4. Untuk dilakukan menghangatkan tubuh

Cara memasak sederhana :
1. Membuat kompor sederhana
o    Kaleng diisi dengan pasir yang bercampur garam dapur
o    Tambahkan minyak tanah sampai kepermukaan kaleng
2. Memasak nasi dalam kelapa
3. Memasak nasi atau air dalam bambu

Teknik membuat api
1. Cara memantik, yaitu dengan menggesekan atau membenturkan
2. Gergaji api (fire saw)
3. Fire thong ( tali kulit untuk api)
4. Busur dan anak panah

Membuat alat bantu survival
Berbagai alat bantu survival adalah:
1. Membuat tali dari sabut atau kulit kelapa
2. Membuat alat memancing dengan peniti, kawat logam
3. Pembuatan bambu sebagai :
 
  • Kentongan untuk tanda/isyarat
  • Rakit


Sumber : DIKTAT Mapala GMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Next Prev