Teknik menelusuri Gua Horizontal sangat ditentukan oleh jenis lorong gua. Dibawah ini beberapa teknik menelusuri Gua Horizontal dengan berbagai jenis lorong yaitu :
Lorong Fosil; Lorong Gua Kering yang tidak ada lagi aliran air yang mengalir pada lorong gua.
Pada jenis lorong ini bisa ditelusuri dengan berjalan kaki biasa, membungkuk, jalan jongkok, merayap, dan melata. Semua ini sangat tergantung dari kondisi lorongnya.
Untuk kondisi lorong gua yang lumpurnya sangat tebal, dilewati dengan cara seperti berenang. Karena kalau berjalan biasa kaki akan tertahan dilumpur dan agak susah dilepaskan.
Pada lorong gua yang terjal berhati hatilah melewatinya. Untuk kemiringan yang sangat terjal lakukan dengan memanjat bebas jika itu tidak begitu berbahaya. Untuk rekahan atau diantara dua dinding yang berdekatan dapat dipanjat dengan teknik Chimneying dan Bridging
Pada lorong gua yang terjal berhati hatilah melewatinya. Untuk kemiringan yang sangat terjal lakukan dengan memanjat bebas jika itu tidak begitu berbahaya. Untuk rekahan atau diantara dua dinding yang berdekatan dapat dipanjat dengan teknik Chimneying dan Bridging
Lorong Vadose; Lorong dimana sebahagian dari lorongnya dialiri oleh air.
Hati hati memasuki gua yang berlorong Vadose karena banyak kecelakaan dalam gua yang terjadi pada jenis lorong ini. Hindari mamasuki gua ini pada musim hujan atau curah hujan tinggi. Perhatikan setiap saat level air. Kalau ada perubahan ketinggian air secara tiba tiba segeralah mencari tempat yang tinggi didalam gua.
Melewati Lorong Gua Vadose sebaiknya menggunakan pelampung. Untuk lorong yang kedalaman air tidak terlalu tinggi dan arus tidak begitu deras dapat dilewati dengan berjalan biasa sambil mencari pegangan pada dinding gua. Pada lorong gua yang jarak antara pemukaan air dan atap gua hanya sebatas ukuran kepala dapat dilakukan dengan menggunakan Teknik Ducking, yaitu dengan cara kepala menengadah keatas. Untuk lorong gua yang airnya dalam dan panjang sebaiknya menggunakan perahu karet.
Melewati Lorong Gua Vadose sebaiknya menggunakan pelampung. Untuk lorong yang kedalaman air tidak terlalu tinggi dan arus tidak begitu deras dapat dilewati dengan berjalan biasa sambil mencari pegangan pada dinding gua. Pada lorong gua yang jarak antara pemukaan air dan atap gua hanya sebatas ukuran kepala dapat dilakukan dengan menggunakan Teknik Ducking, yaitu dengan cara kepala menengadah keatas. Untuk lorong gua yang airnya dalam dan panjang sebaiknya menggunakan perahu karet.
Kadang kala juga kita harus menyeberangi sungai dalam gua yang deras. Untuk menyeberanginya sebaiknya menggunakan pelampung dan dibelay oleh rekan yang lain. Lihat gambar dibawah.
Lorong Fhareatic; Lorong Gua yang seluruh bagian lorong gua tertutup oleh air.
Untuk memasuki lorong gua ini dilakukan dengan Teknik Cave Diving.
Untuk memasuki lorong gua ini dilakukan dengan Teknik Cave Diving.
Referensi :
Georges Marbach – Bernard Tourte, Alpine Caving Techniques 2002
Acintyacunyata Speleological Club, Diktat Pendidikan Lanjutan
Georges Marbach – Bernard Tourte, Alpine Caving Techniques 2002
Acintyacunyata Speleological Club, Diktat Pendidikan Lanjutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar