The Film & Book of Into the Wild


-THE FILM -
Christopher McCandless (dalam film ini diperankan oleh Emile Hirsch) yang baru lulus dari kuliahnya di universitas emory memutuskan untuk meninggalkan kehidupan yang dia miliki sebelumnya… Dia menganggap semua yang ada di sekitar dirinya itu palsu… dia hanya percaya pada adiknya saja… Dia memutuskan untuk mencoba bertahan hidup di alaska…
McCandless meninggalkan semua hal yang dia miliki sebelumnya, mulai dari tabungan yang dia miliki, kartu kredit, kartu ATM, kartu identitas, dan lain lainnya…. barang terakhir yang akhirnya dia buang adalah mobilnya dan membakar beberapa lembar uang terakhir yang dia miliki di dompetnya… Dia melanjutkan perjalanannya dengan menumpang dari satu mobil ke mobil yang lain… hitchike istilahnya… Dalam perjalanan dia menemui banyak individu lainnya dan banyak petualangan lain… Akan tetapi, tujuan dia tetap tidak berubah… Alaska, Alaska, Alaska… Dan ini bukannya kota di Alaska… tapi Alaskanya Alaska… tonton aja, dan kamu akan tau maksud kalimat terakhir
Film dimulai dengan suasana salju di alaska… kemudian muncul sebuah mobil yang merapat ke batas akhir jalan…. Seorang backpacker turun dari mobil dan setelah sedikit percakapan dengan orang yang menyetir, dia segera menuju ke arah pegunungan alaska. Dan opening tittle akan muncul diiringi dengan pemandangan daerah Alaska yang sangat memukau… kita akan melihat backpacker tadi berjalan menuju suatu daerah di alaska… Di sana dia menemukan suatu bus… Tidak dijelaskan kenapa bus itu sampai ada di sana. Yang jelas, backpacker tadi menjadikan bus itu sebagai tempat tinggal dia selama di sana. Sebagai tempat untuk berlindung dari dingin, binatang, dan hal lainnya… dia menjadikan bus itu rumah dia di sana… Dia menulis semacam puisi di sebuah papan kayu… di bagian bawah puisi dia menulis namanya… Alexander Supertramp…
Dan film pun beranjak ke 2 tahun sebelumnya… dimana Universitas Emory tengah mengadakan upacara wisuda untuk para lulusannya…. dan Christopher McCandless adalah salah satu lulusan terbaik dari universitas itu… dilanjutkan dengan perayaan keluarga McCandless dengan makan di restoran… Di mana mereka terlibat sedikit perdebatan… dilanjutkan kembali dengan Christopher McCandless yang akhirnya membuang segala macam barang yang dia miliki, menyumbangkan semua tabungan pendidikannya, memotong semua kartu yang dia miliki, dan meninggalkan tempat tinggalnya menuju alaska… Dia pergi hanya membawa pakaian dan buku-buku dia yang merupakan harta terbesar baginya…. Dan cerita pun berlanjut….
Dalam perjalanannya, Christopher McCandless membuang namanya sendiri… Dia menggunakan nama buatan dirinya sendiri… yaitu Alexander Supertramp… Di bertemu dengan pasangan hippies yang sedang dalam perjalanan, seorang petani amerika yang memberi dia pekerjaan, pasangan dari eropa yang “gila” (membuka begitu saja bajunya di depan orang asing.. apa gak gila tuh namanya? :D), seorang anak gadis yang menyukai dia dan seorang pensiunan angkatan darat yang menunjukkan sikap ayah ke Christopher McCandless…. Sebenarnya banyak orang yang bertemu dengan McCandless… Berhubung McCandless adalah orang yang bisa dengan mudah berteman dengan orang asing, maka banyak orang yang menyukainya…. Akan tetapi, film lumayan terfokus ke beberapa orang yang aku sebutkan tadi….
Christopher adalah orang yang sangat suka buku… dalam film ini, dia sering mengutip beberapa buku… bahkan beberapa tindakannya didasari dari bacaan buku yang sedang dia baca saat itu… di film ini juga, dia sering sekali terlihat membaca buku hampir di semua waktu dimana dia senggang…
Film ini menggunakan alur maju mundur dalam bercerita… dan itu, terus terang, sangat efektif…. Film ini sendiri membagi dirinya dalam beberapa babak yang tiap babaknya akan ada tulisan seakan-akan kita sedang memasuki bab baru dalam 1 buku… Di dalam film ini juga, akan ada 2 narasi yang sering mengiringi tontonan kita…. pertama adalah narasi dari Carine McCandless yang menceritakan tentang kakaknya…. dan yang kedua adalah narasi dari Christopher McCandles sendiri….
Overall… Film ini sangat amat recomended buat di tonton… Sebuah film tentang petualangan seorang anak manusia menguji dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan mencari jati diri-nya…. Act Emile Hirsch di film ini juga sangat amat mantab… Jika dapat terus beracting seperti ini, mungkin saja dia bakal jadi salah satu actor ternama di kemudian hari….
Aku kutip langsung semacam puisi yang di tulis oleh Christopher McCandless di awal film itu:
“So now, after two rambling years
come the final and greatest adventure.
the climactic battle to kill the false being within
and victoriously conclude the spiritual revolution.
no longer to be poisoned by civilization, he flees,
and walks alone upon the land to become lost in the wild.”
Alexander Supertramp, May 1992
Dan masih banyak lagi kutipan-kutipan yang sangat bermakna dari catatan dia.
John Krakauer mencoba untuk netral dalam menggambarkan karakter Christopher, tidak terlalu memujanya dan juga tidak mengecam dia, sehingga penonton dan pembaca dapat mencerna sendiri makna dari Pilem dan buku tersebut.
Alexander Supertramp bukan lah Superman yang kuat dan tidak menyerah pada kematian, Supertramp yang awalnya sangat mengagung agungkan prinsip dan ideologinya harus menyerah pada kematian yang mengenaskan dan harus menuliskan kata-kata SOS pada salah satu papan di Busnya, dan yang paling menggugah kita adalah kata-kata terakhir dia yang menjadi inti cerita adalah “Happiness only real when shared”.
oh iya, film ini di angkat dari kisah nyata Christopher McCandless dari buku yang di bikin oleh John Krakauer.




- THE BOOK -
Apa yang ada dalam benak seorang pemuda cerdas, sarjana berpredikat cum laude, ketika dia meninggalkan kehidupannya, keluarga yang mencintainya, dan mengasingkan diri ke alam liar? Mengapa dia menanggalkan kenyamanan peradaban dan semua atribut duniawi, dengan menyumbangkan semua tabungannya, membakar sisa uang tunai yang dia miliki, serta meninggalkan mobil kesayangannya di tengah hutan begitu saja?
Chritopher McCandless menjelma menjadi Alexander si Petualang Super -- menggantungkan hidup pada alam sepenuhnya, mengabaikan risiko apa pun, dan mencoba bertahan di tengah kebekuan dan kesunyian Alaska, The Last Frontier, dataran kejam yang tak kenal belas kasihan. Akankah petualangan ini membawa dia pada makna kehidupan? Ataukah ini hanya kegialaan kompleks seorang pemuda yang nyentrik yang haus sensasi?
Di dalam Into the Wild: Kisah Tragis sang Petualang Muda, Jon Krakauer mengajak kita menguak misteri pengasingan diri Alexander si Petualang Super dan menyelamai gairah manusia saat bersinggungan dengan bahaya dan maut.
''Buku wajib bagi para petualang alam dan pemilik jiwa yang resah.''

Aku ingin pergerakan dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri baagi orang yang kucintai. Aku merasakan di dalam diriku, tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran di dalam kehidupan kita yang tenang.
- Leo Tolstoy (''Family Happiness'')-

Jon Krakauer adalah penulis best-seller Into Thin Air: Kisah Tragis Pendakian Everest dan editor pendukung untuk majalah Outside. Karya tulisnya juga sering muncul dalam Smitshonian, National Geographic, Playboy, Rolling Stone, dan Architecture Digest. Artikelnya tentang Chris McCandless di majalah Outside membuat dia menjadi finalis National Magazine Award. Dia juga mendapat penghargaan dari American Alpine Club Literary. Bersama istrinya, saat ini, dia menetap di Seattle, Washington.

2 komentar:

Next Prev