TAHAPAN RIGGING
Packing Tali, Sebelum memulai melakukan rigging tali harus dimasukkan kedalam Rope Bag (tas tempat tali), yang sebelumnya ujung tali disimpul dengan menggunakan simpul delapan. Dibawah ini cara memasukkan tali kedalam rope bag :
Mendekati Mulut Gua, Amati kondisi mulut gua. Untuk menetukan disebelah mana kita akan turun harus memperhatikan posisi yang paling aman melakukan rigging. Hindari tampat lintasan air yang kemungkinan akan masuk kedalam gua apabila terjadi hujan. Bersihkan atau amankan mulut gua dari batu atau ranting yang kemungkinan bisa terjatuh nanti.
Periksa kedalam pitch, Sebelum kita melakukan penelusuran sebaiknya kita mengetahui atau memperkirakan kedalaman pitch yang akan kita turuni. Ini penting agar supaya kita bisa memperkirakan berapa jumlah peralatan yang akan kita bawa. Untuk jarak tertentu mungkin dapat kita perkirakan dengan melihat langsung sebatas cahaya matahari masuk kedalam gua atau sebatas jangkauan cahaya headlamp. Cara yang bisa juga kita gunakan yaitu dengan melemparkan batu kedalam mulut gua, dan menghitung berapa lama (detik) saat batu dilempar dan saat terdengar suara batu menghantam dasar pitch. Lihat table estimasi kedalaman dibawah ini:
Buat Back Up Anchor, Berfungsi sebagai cadangan jika main anchor , jumlah anchor ini bisa lebih dari satu, dan kekuatannya harus lebih besar dari main anchor. carilah tempat pemasangan yang kuat. Disekitar mulut gua sebaiknya gunakan pohon sebagai back up anchor, boulder atau pasang dua spit untuk Y anchor. Apabila jarak antara back up anchor dan main anchor terlalu jauh pasang anchor lagi (back up kedua) sebelum main anchor. Ini berguna agar caver tidak berayun jauh saat akan turun.
Buat Main Anchor (Anchor Utama), yaitu anchor yang secara langsung mendapatkan beban saat lintasan digunakan. Tempatkan posisi main anchor dimana tali akan dapat bergantung bebas dan ketika main anchor terlepas arah jatuhnya tali tidak mengalami friksi pada batuan yang tajam yang dapat memotong tali. Kalau itu tidak bisa dihindari buatlah dua anchor atau gunakan Y anchor .
PERHITUNGKAN FALL FACTOR
Hal ini adalah salah satu yang harus diperhatikan dalam pemasangan anchor. Ini berguna untuk menghindari beban sentak yang terlalu besar ketika main anchor telepas karena bisa menyebabkan back up anchor terlepas atau pinggang kita tidak kuat menerima sentakan yang bisa mengakibatkan cedera. Rumus fall factor adalah JARAK JATUH / PANJANG TALI. Untuk caving yang menggunakan tali static fall factor maximal FF 1.
Dibawah ini cara pemasangan back up anchor dan main anchor yang memperhatikan atau memperhitungkan FF nya.
Membuat Intermediete, ini dilakukan apabila terjadi friksi pada tali. Perhatikanlah panjang pendulum. Terlalu pendek akan susah dilewati, terlalu panjang akan berbahaya apabila anchor terlepas karena caver akan jauh terjatuh kebawah. Ukuran idialnya adalah 2m.
Hindari sambungan tali dekat dengan intermediate karena akan menguras tenaga dan waktu. Untuk menghindari itu buatlah sambungan tali pada anchor intermediate, dengan cara mengaitkan kedua loop simpul dan sisa talinya digulung.
Deviasi, Sama fungsinya dengan intermediate, yaitu mengindarkan tali dari friksi dengan batu. bedanya dengan intermediate tali tidak dibuat ancor tetapi dibuat dengan cara menarik tali kesamping menjauh dari batu. Deviasi menggunakan sling yang diujungnya dipasang carabiner yang dikaitkan ketali.
Yang harus diperhatikan dalam membuat deviasi yaitu besaran sudutnya. Semakin besar sudut deviasi semakin besar juga beban masuk ke anchor. Umum digunakan 15° atau sebaiknya 10° - 30°. Hal lain yang penting juga adalah jarak tali kedeviasi jangan terlalu jauh karena akan susah dilewati.
Tyroliens, Biasa juga disebut lintasan traverses atau lintasan tali tegang. lintasan ini terdiri dari dua jenis yaitu tyrolien horizontal dan tyrolien sloping. Tyrolien dibuat untuk menyeberangi sungai, melewati air terjun dan daerah yang curam didalam gua terutama untuk rescue.
Ada beberapa teknik menegangkan tali, yaitu dengan menggunakan Italian hitch untuk menahan tali pada saat melakukan Z Rigg sekaligus sebagai anchor atau dengan menggunakan Autostop (penggunaan Auto Stop hanya pada kondisi tertentu seperti rescue) sebagai pengganti Italian hitch. Lihat gambar dibawah ini :
By Indra Wahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar